Senin, 13 Juli 2015

Cara memelihara dan merawat harddisk (lebih baik mencegah dari pada mengobati)


Hardisk merupakan hardware yang sangat penting mengingat fungsinya sebagai tempat penyimpanan data. Namun perawatan hardware penting ini bisa dibilang tidaklah mudah. Jika kamu menggunakan dan merawatnya dengan cara yang tidak benar, maka tingkat resiko terjadinya kerusakan hardisk sangatlah tinggi. Biasanya kalau kita kehilangan sesuatu yang kita sayangi atau kita cintai kita akan sedih atau pun menangis he… contohnya; aduh tugas akhirku hilang…, aduh laporan kerjaku hilang… aduh koleksi poto-potoku hilang… dll. He…
Berikut ini merupakan langkah-langkah merawat hardisk yang baik dan benar, baik itu hardisk internal maupun eksternal:

  1. Pastikan suplai listrik terhadap perangkat komputer/laptop Anda stabil, sebab musuh utama harddisk adalah asupan listrik yang tidak stabil (hidup mati). Dalam artian jika listrik penyuplai tegangan ke komputer/laptop tidak stabil maka harddisk akan mengalami kerusakan.
  2. Matikan komputer/laptop Anda dengan cara yang benar, tidak langsung mencabut kabel ataupun menekan tombol power dan mematikan stabilizier. Melainkan Anda haruslah menonaktifkan komputer/laptop Anda melalui tombol shut down dan turn off.
  3. Lakukan defrag dan scandisk pada harddisk Anda untuk mengetahui bagian-bagian mana yang mengalami kerusakan atau sekedar mengecek apakah kondisi harddisk tengah bagus atau tidak, jika tidak maka akan dibetulkan secara otomatis. Proses defrag dan scandisk ini akan memakan waktu yang cukup lama, untuk itu Anda haruslah pintar-pintar mengatur waktu agar tidak semena-mena melakukan penyetopan pada saat masih pemrosesan defrag dan scandisk. Sebab hal itu akan merusak komponen harddisk itu sendiri.
  4. Jangan bermain-main dengan install ulang. Proses install ulang sangat berhubungan dengan keawetan hardisk karena hardisk bekerja dengan sangat keras ketika proses install ulang berlangsung. Jadi janganlah terlalu sering melakukan install ulang jika memang tidak diperlukan.
  5. Menyisakan 20% dari kapasitas harddisk agar kesehatan harddisk dapat terjaga dan agar harddisk dapat bekerja dengan ruang yang sedikit.

Untuk memonitoring performa atau kondisi harddisk biasanya ane pakai ini gan.


Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca, amal dan ibadah bagi penulis. Semoga Allah selalu memberi kita rahmat dan hidayahNya. Amin…

Selasa, 07 Juli 2015

HADITS (pengertian dan jenisnya)

Hadits (pengertian dan jenisnya)
Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan/mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad saw.
Menurut istilah ulama ahli hadits, hadits yaitu apa yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (taqrîr), sifat jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (bi'tsah) dan terkadang juga sebelumnya. Sehingga, arti hadits di sini semakna dengan sunnah.
Kata hadits yang mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka pada saat ini bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad saw  yang dijadikan ketetapan ataupun hukum.

1. STRUKTUR HADITS
Struktur hadits terdiri dari 2 elemen penting, yaitu sanad dan matan.
1)   Sanad (Rantai Penutur/Perawi /Periwayat Hadits). Sanad terdiri atas seluruh penutur mulai dari orang yang mencatat hadits tersebut dalam bukunya (kitab hadits) hingga mencapai Rasulullah. Sanad memberikan gambaran keaslian suatu riwayat.

Rabu, 01 Juli 2015

Rakaat Shalat Tarawih (11 atau 23 rakaat)

Sebenarnya dalam permalasalahan jumlah raka’at shalat tarawih tidak ada masalah sama sekali. Tidak ada masalah dengan 23 raka’at atau 11 raka’at dan. Semoga kita bisa semakin tercerahkan dengan tulisan berikut. 
Shalat Tarawih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,
مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)

Selasa, 30 Juni 2015

Imam - Imam Perawi Hadits Shahih

Berdasarkan siapa yang meriwayatkan, terdapat beberapa istilah yang dijumpai pada ilmu hadits antara lain:
As-Sab’ah (imam yang tujuh) adalah : Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa`i, dan Ibnu Majah
As-Sittah (imam yang enam) adalah : semua nama di atas kecuali Ahmad
Al-Khamsah (imam yang lima) adalah : semua nama di atas kecuali Al-Bukhari dan Muslim 
Al-Arba’ah (imam yang empat) adalah : semua nama di atas kecuali Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim
Ats-Tsalatsah (imam yang tiga) adalah : Abu Dawud, at-Tirmidzi, An-Nasa'i
Muttafaq ‘alaihi adalah : Al-Bukhari dan Muslim

MENGENAL PARA IMAM PERAWI HADITS
1. IMAM BUKHARI (194-256 H/ 773-835 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah. Beliau dilahirkan di Bukhara, Uzbekistan setelah Shalat Jumat, pada tanggal 13 Syawal 194 H/810 M. Muhadditsin ini sangat wara’, banyak membaca Al Qur’an siang malam serta, gemar berbuat kebajikan. Sejak umur 10 tahun, dia sudah mempunyai hafalan hadits yang tidak sedikit jumlahnya. Beliau telah menulis Kitab Hadits yang memuat 600.000 hadits  kemudian beliau pilih lagi menjadi 100.000 hadits shahih dan 1000 hadits TIDAK shahih.

Minggu, 28 Juni 2015

Berwudhu dengan Benar

Wudhu adalah salah satu cara mensucikan anggota tubuh dengan air. Seorang muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan shalat. Firman Allah:

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melakukan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan , kedua mata-kaki (Al-Maaidah:6).

Dan sabda Rasulullah:


Allah tidak akan menerima shalat seseorang sebelum ia berwudhu’ (HSR. Bukhari di Fathul Baari, I/206; Muslim, no.255 dan imam lainnya).