Berikut ini saya sampaikan sejarah
Microsoft Windows yang saya ambil dari beberapa sumber. Dengan mengetahui perkembangan software OS windows ini,
semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu mengembangkan karya kita
agar selalu bisa lebih baik bari yang sudah ada, karena dalam sejarah OS
Windows yang akan sharing dengan sobatPC juga tiap dekadenya selalu mengalami
perubahan, perubahan kearah yang lebih baik, dan tentu saja penambahan fitur
jelas ada, mulai dari fitur keamanan jaringan hingga interfeace yang mampu
memikat hati penggunanya dari setiap versi yang dirilis.
1.
Windows 1.0
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan
Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985 . Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa fungsionalitas,
sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows versi 1.0 ini hendak
dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi Rowland Hanson, kepala bagian
pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan para petinggi Microsoft bahwa
nama “Windows” akan lebih “memikat” konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah
sistem operasi yang lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan
tambahan antarmuka grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah dan
kelemahan yang sama yang dimiliki oleh MS-DOS. Lebih jauh lagi, Apple yang
menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi kemampuannya. Sebagai contoh,
jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar secara
“tile” saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama
lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang digunakan untuk menyimpan
berkas sebelum dihapus (Recycle Bin), karena memang Apple berkeyakinan bahwa
mereka memiliki hak terhadap paradigma tersebut. Microsoft pun kemudian
membuang limitasi tersebut dari Windows dengan menandatangani perjanjian
lisensi dengan Apple.
2. Windows 2.0
3. Windows 2.1
Selanjutnya, dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286
2.1 dan Windows/386 2.1. Seperti halnya versi Windows sebelumnya,
Windows/286 menggunakan model memori modus real, tapi merupakan versi yang
pertama yang mendukung High Memory Area (HMA ).
Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan dalam modus terproteksi
dengan emulasi Expanded Memory Specification (EMS )
standar Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi Extended Memory
Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah topologi komputasi di
dalam IBM PC. Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS saat itu memang berjalan
dalam modus real, yang berjalan di atas kernel modus terproteksi dengan
menggunakan modus Virtual 8086, yang merupakan fitur baru yang dimiliki oleh
Intel 80386. Versi 2.03 dan kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple
karena memang versi 2.1 ini memiliki modus penampilan jendela secara cascade
(bertumpuk), selain beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang “ditiru”
oleh Windows, utamanya adalah masalah tampilan/look and feel. Hakim William
Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan tersebut, kecuali 9 tuntutan
yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5 Januari 1989
4.
Windows 3.0
Microsoft Windows akhirnya mencapai
kesuksesan yang sangat signifikan saat menginjak versi 3.0 yang dirilis pada
tahun 1990. Selain menawarkan peningkatan
kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu mengizinkan
pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara serentak
(multitasking), karena memang pada versi ini telah diperkenalkan memori
virtual. Versi
ini pulalah yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya penantang serius terhadap
Apple Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan performa pemrosesan grafik
pada waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video Graphics Array (VGA)), dan
juga modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang mengizinkan aplikasi Windows
untuk memakai memori lebih banyak dengan cara yang lebih mudah dibandingkan
dengan apa yang ditawarkan oleh MS-DOS. Windows 3.0 dapat berjalan di dalam
tiga modus, yakni modus real, modus standar, dan modus 386 Enhanced, dan
kompatibel dengan prosesor-prosesor keluarga Intel dari Intel 8086/8088, 80286,
hingga 80386. Windows 3.0 akan mencoba untuk mendeteksi modus mana yang akan
digunakan, meski pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja dalam modus
tertentu saja dengan menggunakan switch-switch tertentu saat menjalankannya
o win /r: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus real
o win /s: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus
standar
o win /3: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus 386
Enhanced.
Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang
berjalan di dalam modus terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode
merupakan versi kernel yang ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam
Windows/386. Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows
3.0 harus dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama
sekali tidak menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene
adalah prosesor 32-bit. Windows 3.0 juga hadir dalam versi “multimedia”, yang
disebut dengan Windows 3.0 with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis
beberapa bulan kemudian. Versi ini dibundel dengan keberadaan “multimedia
upgrade kit”, yang terdiri atas drive CD-ROM dan sebuah sound card, seperti
halnya Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis semua fitur
multimedia yang terdapat di dalam versi-versi Windows setelahnya, seperti
halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan menjadi bagian dari
spesifikasi Microsoft Multimedia PC. Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan pasar
perangkat lunak aplikasi yang semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat
sukses di pasaran. Tercatat, dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows
3.1, Windows 3.0 terjual sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun
menjadi sumber utama pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan
revisi terhadap beberapa rencana awalnya.
5.
Windows 3.1
Sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran,
Microsoft mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor
terhadap Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font TrueType
Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan juga terdapat
di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan dukungan terhadap
multimedia. Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus real, sehingga
hanya berjalan pada modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh mikroprosesor
Intel 80286 atau yang lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis
Windows 3.11, yang merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan
perbaikan yang dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.
6.
Windows 95
Setelah Windows 3.11, Microsoft mulai
memulai pengembangan sebuah versi Windows yang berorientasi kepada pengguna
yang diberi nama kode Chicago. Chicago didesain agar mmeiliki dukungan terhadap
multitasking secara pre-emptive 32-bit seperti halnya yang terdapat di dalam
OS/2 dan Windows NT, meskipun kernel 16-bit masih terdapat di dalamnya demi
alasan kompatibilitas ke belakang. Win32 API yang pertama kali diperkenalkan
pada Windows NT pun diadopsi sebagai sebuah standar antarmuka pemrograman baru
yang berbasis 32-bit, dengan kompatibilitas Win16 juga dipertahankan dengan
menggunakan sebuah teknik yang dinamakan dengan “thunking”. GUI yang baru juga
dimiliki oleh sistem operasi, meskipun pada awalnya Microsoft tidak
merencanakannya sebagai bagian dari sistem operasi saat dirilis. Memang
beberapa elemen antarmuka pengguna yang dimiliki oleh Cairo dipinjam dan
ditambahkan kepada sistem operasi tersbut sebagai aspek lainnya dari versi itu
(khususnya fitur Plug and Play). Microsoft tidak mengganti semua kode Windows
menjadi 32-bit; banyak bagian di dalamnya masih berupa 16-bit (meskipun tidak
menggunakan modus real secara langsung), demi alasan kompatibilitas ke
belakang, kinerja, dan waktu pengembangan. Hal ini dan fakta bahwa banyaknya
kelemahan dalam desain versi-versi Windows sebelumnya, membuat sistem operasi
yang baru ini terganggu efisiensi dan stabilitasnya. Akhirnya, bagian marketing
Microsoft menggunakan nama Windows 95 sebagai nama produk bagi Chicago, saat
dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995. Microsoft memiliki dua keuntungan dari
peluncuran ini: 1) adalah mustahil bagi para konsumen untuk menjalankan Windows
95 pada sistem operasi DOS bukan buatan Microsoft yang jauh lebih murah; 2)
meskipun jejak-jejak DOS tidaklah pernah dicabut dari sistem operasi tersebut,
malahan versi tersebut menancapkan sebuah versi DOS untuk dimuat sebagai bagian
dari proses booting, Windows 95 berjalan dengan sendirinya di dalam modus 386 Enhanced,
dengan menggunakan memori virtual dan model pengalamatan memori flat 32-bit.
Fitur-fitur itu menjadikan aplikasi Win32 untuk mengalamatkan RAM virtual
sebanyak maksimal 2 gigabyte (dengan 2 gigabyte sisanya dicadangkan untuk
sistem operasi), dan dalam teorinya mencegah aplikasi tersebut untuk mengganggu
ruangan memori yang dimiliki oleh aplikasi Win32 lainnya tanpa adanya
persetujuan dari sistem operasi. Dalam hal ini, memang fungsionalitas Windows
95 mendekati apa yang dimiliki oleh Windows NT, meskipun Windows 95/98/Me tidak
mendukung memori melebihi 512 megabyte tanpa menyunting konfigurasi sistem yang
merepotkan. Di balik kesuksesan Microsoft, IBM terus melanjutkan pasar OS/2,
dengan memproduksi OS/2 versi 3.0 dan OS/2 Warp (versi 4.0). IBM merespons
keluhan yang diajukan oleh para konsumen mengenai kebutuhan perangkat keras
komputer yang tinggi yang diminta oleh OS/2 versi 2.0, OS/2 versi 3.0 pun
dibuat jauh lebih ramping dengan melakukan optimalisasi pada ukuran dan
kecepatan. Sebelum Windows 95 dirilis, OS/2 Warp 3.0 bahkan telah dibundel
dalam beberapa penyedia perangkat keras mayor di Jerman. Akan tetapi, dengan
dirilisnya Windows 95, OS/2 lagi-lagi kehilangan pangsa pasarnya kembali,
diambil alih oleh Windows 95. Mungkin tidak mungkin untuk mencari tahu apa
alasan mengapa OS/2 gagal dalam mendapatkan pangsa pasar yang besar. Walaupun
OS/2 terus dapat menjalankan aplikasi Windows 3.1, sebenarnya sudah tidak ada
yang kekurangan lagi, kecuali pada sebagian kecil dari Windows API yang disebut
Win32s. Tidak seperti Windows 3.1, IBM tidak memiliki akses terhadap kode
sumber Windows 95 dan tidak mau menggunakan waktu dan sumber daya yang ada
untuk melakukan emulasi terhadap Win32 API. IBM juga memperkenalkan OS/2 pada
kasus Amerika Serikat versus Microsoft, dengan menyalahkan taktik marketing
pada bagian Microsoft, tapi banyak orang mungkin setuju bahwa masalah di dalam
bagian marketing IBM lah dan dukungannya yang sangat kurang dari para
pengembang perangkat lunak yang meyebabkan kegagalan-kegagalan OS/2. Sebelum
menggantinya dengan versi Windows yang baru, Microsoft merilis Windows 95 dalam
lima versi berbeda, yakni sebagai berikut:
o Windows 95 – rilis yang sebenarnya dari Windows 95
o Windows 95 A – mencakup pembaruan Windows 95 Original
Service Release 1 (OSR1) yang dimasukkan secara langsung terhadap instalasi.
o Windows 95 B – mencakup beberapa pembaruan mayor lainnya,
seperti halnya sistem berkas FAT32, dan Internet Explorer 3.0. Versi ini juga
dikenal dengan Windows 95 OSR2, atau banyak orang di Indonesia menyebutnya sebagai Windows 97.
o Windows 95 B USB – atau Windows 95 OSR2.1 merupakan versi
Windows 95 yang menawarkan dukungan terhadap perangkat keras berbasis bus
Universal Serial Bus/USB.
o
Windows 95 C – atau
Windows 95 OSR2.5 mencakup semua fitur di atas, ditambah Internet Explorer 4.0.
Versi ini
merupakan versi yang paling terakhir dirilis dari seri Windows 95.
Windows 95 OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5
tidaklah dirilis untuk publik, akan tetapi hanya kepada OEM saja yang mau
menggunakan sistem operasi tersebut ke dalam komputer buatannya. Beberapa
perusahaan OEM bahkan menjual hard disk baru dengan sistem operasi Windows 95
OSR2 di dalamnya. Selain fitur yang terkandung di dalam Windows 95, Microsoft
juga memperkenalkan Microsoft Plus! for Windows 95 yang mencakup beberapa fitur
tambahan yang tidak dimiliki oleh Windows 95.
7.
Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis
sebuah sistem operasi Windows baru, yang dikenal sebagai Windows 98. Windows 98
dianggap sebagai revisi minor terhadap Windows 95, tapi secara umum dilihat
jauh lebih stabil dan dapat diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya,
Windows 95. Windows 98 mencakup banyak driver perangkat keras baru dan dukungan
sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang mengizinkan partisi untuk memiliki kapasitas
lebih besar dari 2 gigabyte, sebuah batasan yang terdapat di dalam Windows 95.
Dukungan USB di dalam Windows 98 pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan
pendahulunya. Windows 98 mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan
penjelajah web Microsoft Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak
dapat dicabut, sehingga menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows mampu
menampilkan direktori seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus baru, yang
disebut sebagai Amerika Serikat versus Microsoft, yang menanyakan mengapa
Microsoft repot-repot menjaga dominasinya di dalam sistem operasi komputer
pribadi untuk berkompetisi dengan para pesaingnya seperti Netscape dan IBM
dengan cara yang tidak jujur. Pada tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98 Second
Edition, sebuah rilis yang menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi
sebelumnya. Internet Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk dari
Network Address Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam sebuah
jaringan lokal agar dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet
bersama-sama pun diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di dalam
Windows yang lama telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98 menurut banyak
orang sebagai sebuah versi Windows 9x yang paling stabil di antara semua versi
Windows 9x lainnya.
8. Windows 2000
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000,
sebuah versi yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau “NT
5.0″. Versi
Windows 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar workstation
dan juga pangsa pasar server. Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling
signifikan adalah Active Directory, sebuah model jaringan pengganti model
jaringan NT domain, yang menggunakan teknologi yang merupakan standar industri,
seperti Domain Name System (DNS), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP),
dan Kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows
Terminal Services juga, yang pada Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu
produk saja, pada Windows 2000 terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur
baru yang diadopsi dari Windows 98 juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device
Manager yang telah ditingkatkan (dengan menggunakan Microsoft Management
Console), Windows Media Player, dan DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem
operasi berbasis kernel Windows NT untuk menjalankan game). Windows 2000 juga
merupakan versi Windows berbasis kernel NT terakhir yang tidak mengharuskan
penggunanya untuk melakukan aktivasi terhadapnya. Meskipun Windows 2000 dapat
memperbarui komputer yang sebelumnya menjalankan Windows 98, Windows 2000
tidaklah dianggap sebagai produk yang cocok untuk pengguna rumahan. Alasannya
banyak, di antaranya adalah kurangnya device driver untuk banyak perangkat
pengguna seperti pemindai (scanner) dan juga pencetak (printer), pada saat
dirilis. Situasi tersebut akhirnya berbalik pada saat Windows XP dirilis oleh
Microsoft. Windows 2000 tersedia dalam enam
edisi, yakni:
o Windows 2000 Professional
o Windows 2000 Server
o Windows 2000 Advanced Server
o Windows 2000 Datacenter Server
o Windows 2000 Advanced Server Limited Edition
o Windows 2000 Datacenter Server Limited Edition
9. Windows ME
Pada bulan September 2000, Microsoft memperkenalkan Windows
Millennium Edition (dikenal juga dengan sebutan Windows Me atau Windows ME). Versi ini memperbarui Windows
98 dengan dukungan multimedia dan Internet yang lebih baik. Versi ini juga
memasukkan fitur “System Restore,” yang mengizinkan para penggunanya untuk
mengembalikan keadaan sistem ke sebuah titik yang dikenal baik-baik saja, pada
saat sistem operasi mengalami kegagalan. System Restore menjadi fitur yang
masih dipertahankan pada Windows XP. Versi ini juga memperkenalkan Windows
Movie Maker versi pertama. Windows Me dibuat dalam waktu yang singkat,
kira-kira hanya satu tahun, yang ditujukan hanya untuk mengisi kekosongan rilis
antara Windows 98 dan Windows XP sebagai sistem operasi untuk kelas rumahan. Fitur-fitur yang terdapat di dalam Windows Me (seperti
Internet Explorer 5.5, Windows Media Player 7.0, dan Microsoft DirectX 7.1)
bahkan bisa diperoleh secara gratis dari situs Windows Update, kecuali System
Restore. Hasilnya, Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah sistem operasi
yang unik di antara saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x, Windows 95 dan
Windows 98. Windows
Me juga dikritik karena munculnya masalah kestabilan, dan juga dukungan
terhadap MS-DOS yang berjalan di dalam modus real. Orang-orang bahkan menyebut Windows Me sebagai Windows
Mistake Edition. Windows Me merupakan sistem operasi terakhir yang dibuat
berdasarkan kernel monolithic Windows 9x dan MS-DOS. Versi ini pun menjadi
versi terakhir sistem operasi Windows yang tidak memiliki Windows Product
Activation (WPA).
10. Windows XP
Pada tahun 2001, Microsoft
memperkenalkan Windows XP (yang memiliki nama kode “Whistler” selama
pengembangan. Akhirnya, setelah merilis
beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan
kedua jajaran produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows NT 5.1,
sehingga menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya
memasuki pasar konsumen rumahan, untuk menggantikan produk Windows 9x yang
berbasis 16/32-bit yang sudah menua. Windows XP merupakan versi sistem operasi Windows yang
paling lama (paling tidak hingga saat ini), karena memang berkisar dari tahun
2001 hingga tahun 2007, saat Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem
operasi Windows XP akhirnya diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.
o Windows XP tersedia dalam beberapa versi:
o Windows XP Home Edition, yang ditujukan untuk pasar desktop
dan laptop rumahan.
o Windows XP Home Edition N, sama seperti Home Edition yang
biasa, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena memang peraturan Uni
Eropa tidak memperbolehkannya.
o Windows XP Professional, yang ditujukan bagi para power
user dan pebisnis.
o Windows XP Professional N, sama seperti Professional
Edition, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena peraturan Uni Eropa
tidak mengizinkannya.
o Windows XP Media Center Edition (MCE), dirilis pada bulan
November 2002, merupakan Windows XP Home Edition yang ditujukan untuk dektop
dan laptop dengan penekanan pada hiburan rumahan.
o Windows XP Media Center Edition 2003
o Windows XP Media Center Edition 2004
o Windows XP Media Center Edition 2005, yang dirilis pada 12
Oktober 2004.
o Windows XP Tablet PC Edition, yang ditujukan untuk PC
Tablet (PC dengan layar sentuh)
o Windows XP Tablet PC Edition 2005
o Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk sistem benam
(embedded system)
o
Windows XP Starter Edition, yang
ditujukan untuk para pengguna komputer di beberapa negara berkembang.
Windows XP Professional x64 Edition,
yang dirilis pada 25 April 2005 untuk sistem-sistem rumahan dan workstation
yang menggunakan prosesor 64-bit yang berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD 64 atau Intel EM64T). Windows
XP 64-bit Edition, merupakan sebuah versi Windows XP yang ditujukan untuk
jajaran prosesor Intel Itanium, yang mempertahankan kompatibilitas dengan
aplikasi 32-bit dengan menggunakan emulator perangkat lunak. Versi ini sama
saja dengan Windows XP Professional, dari segi fitur-fiturnya. Produk ini
dihentikan pada bulan September 2005 saat vendor terakhir workstation berbasis
prosesor Itanium menghentikan produk-produknya sebagai “workstation”, karena
memang mereka cenderung memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server. Windows XP 64-bit Edition 2003, dibuat berbasiskan basis
kode Windows NT 5.2 (sama seperti Windows Server 2003).
11. Windows Vista
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft
tidak lantas berhenti begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows, disebut
dengan Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006 [1] bagi kalangan bisnis
sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada tanggal 30 Januari 2007.
Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki keamanan yang lebih tangguh
dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan memperkenalkan sebuah modus
pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User Account Control (UAC), untuk
menggantikan filosofi “administrator-by-default” yang diberlakukan pada Windows
XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih “memikat”,
yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang baru (seperti halnya
Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game baru termasuk Chess
Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu, Windows Vista juga menawarkan
versi Microsoft Internet Explorer yang lebih aman, serta Windows Media Player
versi baru (versi 11). Windows Vista, menampilkan antarmuka grafis Aero-nya
yang memikat, Welcome screen dan menu Start. Windows Vista menggunakan nomor
versi 6.0, sehingga memang terdapat perbedaan versi yang signifikan jika
dibandingkan dengan Windows XP yang menggunakan nomor versi 5.1 atau Windows
Server 2003 (5.2). Karena, memang Windows Vista memiliki banyak perbedaan yang
mendasar, khususnya pada bagian arsitektur dasar sistem operasi. Windows Vista dijual dalam beberapa edisi:
o Windows Vista Starter
o Windows Vista Home Basic
o Windows Vista Home Premium
o Windows Vista Business
o Windows Vista Enterprise
o Windows Vista Ultimate
12. Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows
Vista dikenal sebagai Windows 7, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb
dan Vienna. Windows ini memiliki kennel NT
versi 6.2 SP2 dari Windows Server 2008. Windows 7 memiliki keamanan dan fitur
yang baru. Windows 7 adalah jenis dari Windows Server 2008 SP2. Windows ini
dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009. Fitur yang ada di Windows 7 60% sama
dengan Windows Vista. Beberapa fiturnya adalah: Jump List, Taskbar yang membuka
program dengan tampilan kecil, Windows Media Player 12, Internet Explorer 8,
dan lain-lain. Beberapa
fitur yang unik adalah Sidebar yang nama berganti menjadi Gadget dan Gadget
bebas ditaruh kemana-mana (tidak seperti Sidebar yang hanya bisa diletakkan di
tempat tertentu). Fitur itu membuat Windows 7 menjadi menarik. Spektifikasi
Windows 7 lebih ringan dari pada Windows Vista. Harganya juga lebih murah dari
pada Windows Vista. Sama seperti Windows Vista, Windows 7 juga terdiri 6 edisi
yaitu:
o Windows 7 Starter
o Windows 7 Home Basic
o Windows 7 Home Premium
o Windows 7 Professional
o Windows 7 Ultimate
o Windows 7 Enterprise
semoga bermanfaat...
post: http://sobatpc.com
post: http://sobatpc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AHA..