Berdasarkan siapa yang meriwayatkan, terdapat beberapa
istilah yang dijumpai pada ilmu hadits antara lain:
As-Sab’ah (imam yang
tujuh) adalah : Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi,
An-Nasa`i, dan Ibnu Majah
As-Sittah (imam yang
enam) adalah : semua nama di atas kecuali Ahmad
Al-Arba’ah (imam yang
empat) adalah : semua nama di atas kecuali Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim
Ats-Tsalatsah (imam yang
tiga) adalah : Abu Dawud, at-Tirmidzi, An-Nasa'i
Muttafaq
‘alaihi adalah : Al-Bukhari dan Muslim
MENGENAL PARA
IMAM PERAWI HADITS
1. IMAM BUKHARI (194-256 H/ 773-835 M)
Nama
lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari bin Ibrahim
bin Al Mughirah bin Bardizbah. Beliau dilahirkan di Bukhara, Uzbekistan
setelah Shalat Jumat, pada tanggal 13 Syawal 194 H/810 M. Muhadditsin ini
sangat wara’, banyak membaca Al Qur’an siang malam serta, gemar berbuat
kebajikan. Sejak umur 10 tahun, dia sudah mempunyai hafalan hadits yang tidak
sedikit jumlahnya. Beliau telah menulis Kitab Hadits yang memuat 600.000
hadits kemudian beliau pilih lagi menjadi 100.000 hadits shahih dan 1000
hadits TIDAK shahih.
Shahih
al-Bukhari adalah karya utama Imam Bukhari. Judul lengkap buku
beliau ini adalah Al-Jami’ ash-Shahih al- Musnad al-Mukhtashar min
Umūri Rasūlillah Shallallahu ’alayhi wa Sallam wa Ayyamihi (Jami’us Shahih),
yakni kumpulan hadits-hadits shahih. Beliau menghabiskan waktu selama 16 tahun
untuk menyusun bukunya ini. Beliau memperoleh hadits dari beberapa hafizh,
antara lain Maky bin Ibrahim, Abdullah bin Usman Al Marwazy, Abdullah bin Musa
Al Abbasy, Abu Ashim As Syaibany dan Muhammad bin Abdullah Al Anshari.
Karya-karya lainnya antara lain:
Qadlayas
Shahabah Wat Tabi’in
§
At Tarikhul Kabir
§
At Tarikhul Ausath
§
Al ‘Adabul Munfarid
§
Birrul Walidain.
Dalam kitab
jami’nya, beliau menuliskan 6.397 buah hadits, dengan yang terulang. Yang
muallaq sejumlah 1.341 buah, dan yang mutabi’ 384 buah, jadi seluruhnya
berjumlah 8.122 buah. Beliau wafat pada malam Sabtu selesai shalat Isya’, tepat
pada malam Idul Fitri tahun 252 H/870 M dan dikebumikan di Khirtank, kampung
yang tidak jauh dari Samarkand.
2. IMAM MUSLIM (204-261 H/ 783-840 M)
Beliau
mempunyai nama lengkap Abul Husain Muslim bin Al Hajaj Al Qusyairy. Beliau
dilahirkan di Nisabur, Iran tahun 204 H/820 M. Dia adalah muhadditsin dan
hafidz yang terpercaya. Dia pergi ke berbagai kota untuk berguru hadits kepada
Yahya bin Yahya, Ishaq bin Rahawaih, Muhammad bin Mahran, Abu Hasan, Ibnu
Hanbal, Abdullah bin Maslamah, Yazid bin Mansur dan Abu Mas’ad, Amir bin Sawad,
Harmalah bin Yahya, Qatadah bin Sa’id, Al Qa’naby, Ismail bin Abi Uwais,
Muhammad bin Al Mutsanna, Muhammad bin Rumhi dan lain-lain. Dalam bidang
hadits, beliau memiliki karya Jami’ush Shahih. Jumhur ulama mengakui kitab
Shahih Muslim adalah secermat-cermat isnadnya dan sekurang-kurang
perulangannya. Kitab ini berisikan 7.273 buah hadits, termasuk dengan yang
terulang. Karya lainnya ialah:
§
Musnadul Kabir (Kitab yang menerangkan
tentang nama-nama rijalul hadits)
§
Al Jami’ul Kabir
§
Kitabul ‘ilal wa kitabu auhamil muhadditsin
§
Kitabut Tamyiz
§
Kitab man laisa lahu illa rawin wahidun
§
Kitabut thabaqatut tabi’in
§
Kitabul Muhadiramin
Beliau wafat
pada hari Minggu, Rajab tahun 261 H/875 M dan dikebumikan pada hari Senin di
Nisabur.
menulis Kitab Shahih Muslim yang terdiri dari 7180 Hadits . Guru-guru beliau: Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Bukhari. Adapun murid murid beliau: Imam at-Tirmidzi, Abū Hatim ar-Razi dan Abū Bakr bin Khuzaimah termasuk. Buku beliau memiliki derajat tertinggi di dalam pengkategorisasian (tabwib).
menulis Kitab Shahih Muslim yang terdiri dari 7180 Hadits . Guru-guru beliau: Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Bukhari. Adapun murid murid beliau: Imam at-Tirmidzi, Abū Hatim ar-Razi dan Abū Bakr bin Khuzaimah termasuk. Buku beliau memiliki derajat tertinggi di dalam pengkategorisasian (tabwib).
Kedua Ulama
Ahli hadits ini biasa disebut dengan As Syaikhani (الشيخان ) dan kedua kitab Shahih beliau berdua disebut Shahihain (الصحيحين) sedangkan hadits yang diriwayatkan oleh mereka berdua dari
sumber sahabat yang sama disebut muttafaq ‘alaih (متفق عليه )
3. IMAM ABU DAWUD (202-275 H/ 817-889 M)
Nama
lengkapnya adalah Abu Dawud Sulaiman bin Al Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin
Syidad bin Amr bin Amran Al Azdi As Sijistani. Ia dilahirkan di Sijistan
(antara Iran dan Afganistan) pada 202 H/817 M. Ia seorang ulama, hafizh
(penghafal Al Qur’an) dan ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan tentang
ke-Islaman khususnya dalam bidang ilmu fiqih dan hadits. Dia berguru kepada
para pakar hadits, seperti: Ibnu Amr Ad Darir, Qa’nabi, Abi Al Walid At
Tayalisi, Sulaiman bin Harb, Imam Hambali, Yahya bin Ma’in, Qutaibah bin Sa’id,
Utsman bin Abi Syaibah, Abdullah bin Maslamah, Musaddad bin Marjuq, Abdullah
bin Muhammad An Nafili, Muhammad bin Basyar, Zuhair bin Harb, Ubaidillah bin
Umar bin Maisarah, Abu bakar bin Abi Syaibah, Muhammad bin Mutsanna, dan
Muhammad bin Al Ala.
Abu Dawud
menghasilkan sebuah karya terbaiknya yaitu Kitab Sunan Abi Dawud. Kitab ini
dinilai sebagai kitab standar peringkat 2 (kedua) dalam bidang hadits setelah
kitab standar peringkat pertama yaitu Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Dalam
kitabnya tersebut Abu Dawud mengumpulkan 4.800 buah hadits dari 500.000 hadits
yang ia catat dan hafal. Karangan Abu Dawud yang berjumlah 20 judul dan tidak
kurang dari 13 judul kitab telah mengulas karya tersebut dalam bentuk syarh
(komentar), mukhtasar (ringkasan), tahzib (revisi) dll.
Beliau tinggal
dan menetap di Basra dan akhirnya wafat di Basrah pada tahun 275 H/889 M dalam
usia 73 tahun. Buku beliau ini, utamanya menggabungkan antara
riwayat-riwayat yang berkaitan dengan ahkam dengan ringkasan (mukhtasar)
permasalahan fiqih yang berkaitan dengan hukum. Bukunya tersusun dari 4.800
ahadits. Al Khathaby mengomentari bahwa Kitab Sunan Abu Dawud itu adalah kitab
yang lebih banyak fiqih-nya daripada Kitab As Shahihain.
4. IMAM AT-TIRMIDZI (209-279 H/ 824-892 M)
Beliau
mempunyai nama lengkap Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at Tirmidzi bin Musa
bin Dahhak As Sulami Al Buqi. Ia lahir di Termez, Tadzikistan pada bulan
Dzulhijah 209 H/824 M. Ia merupakan ilmuwan Islam, pengumpul hadits kanonik
(standar buku). Abu Ya’la Al Khalili, seorang ahli hadits menyatakan bahwa At
Tirmidzi adalah seorang Siqah (terpercaya) dan hal ini disepakati oleh para
ulama. Ibnu Hibban Al Busti (ahli hadits) mengakui kemampuan At Tirmdzi dalam
hal menghafal, menghimpun dan menyusun hadits.
At Tirmidzi
adalah seorang murid dari Imam Bukhari dan beberapa guru lainnya seperti:
Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Musa. Kitab beliau yang terkenal, Jami’
at-Tirmidzi menyebutkan seputar permasalahan fiqh dengan penjelasan yang
terperinci.
Beliau juga
memiliki kitab Ilalul Hadits. Pada usia 70 tahun, ia meninggal di tempat
kelahirannya Termez pada akhir Rajab tahun 279 H/892 M.
5. IMAM AN-NASA’I (215-303 H/ 830-915 M)
An-Nasa’i
memiliki nama lengkap Abu Abdir Rahman Ahmad bin Syu’aib an-Nasa’i bin Ali bin
Bahr bin Sinan. Sedangkan nama panggilannya adalah Abu Abdul Rahman An-Nasa’i.
Beliau lahir di Nasa’, Khurasan 215 H/830 M. Seorang ahli hadits ini memilih
Mesir sebagai tempat menyiarkan hadits-hadits. Beliau mempunyai keahlian dalam
bidang hadits dan ahli fiqih dalam mazhab Syafi’i. Di kota Damaskus ia menulis
kitab Khasais Ali ibn Abi Thalib (Keistimewaan Ali bin Abi Thalib). Sedangkan
karya-karyanya yang lain yaitu:
§
As Sunan Al Kubra (Sunan-sunan yang Agung).
§
As Sunan Al Mujtaba (Sunan-sunan Pilihan).
§
Kitab At Tamyiz (Pembeda)
§
Kitab Ad Du’afa (Tentang Orang-orang Kecil).
§
Khasais Amir Al Mu’minin Ali ibn Abi Thalib.
§
Manasik Al Hajj (Cara Ibadah Haji).
§
Tafsir
Dari
kitab-kitab tersebut, As-Sunan Al Kubra merupakan karya terbesarnya. Beliau
memiliki guru-guru dalam bidang hadits antara lain: Qutaibah bin Sya’id, Ishaq
bin Ibrahim, Ahmad bin Abdul Amru bin Ali, Hamid bin Mas’adah, Imran bin Musa,
Muhammad bin Maslamah, Ali bin Hajar, Muhammad bin Mansyur, Ya’kub bin Ibrahim,
dan Haris bin Miskin.
An-Nasa’i
meninggal dunia di kota Ramlah, Palestina dan dikuburkan di antara Shafa dan
Marwah di Mekah pada hari Senin, 13 Safar tahun 303 H/915 M dalam usia 88
tahun.
6. IMAM IBNU MAJAH (209-273 H/ 824-887 M)
Nama
lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Majah al-Qadziani Ar
Raba’i Al Qazwani. Beliau lahir di Qazwin, Iran 209 H/824 M. Majah adalah nama
gelar (Laqab) bagi Yazid, ayahnya yang dikenal juga dengan nama Majah Maula
Rab’at. Ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa Majah adalah kakeknya Ibnu
Majah. Ibnu Majah memiliki keahlian dalam bidang hadits, ahli tafsir dan ahli
sejarah Islam. Ada 2 (dua) keahliannya dalam bidang tafsir yaitu tafsir Al
Qur’an Al Karim dan At Tarikh.
Pada usia 21
tahun dia mulai mengadakan perjalanan untuk mengumpulkan hadits. Dengan cara
tersebut dia telah mendapatkan hadits-hadits dari para ulama terkenal yang mana
juga sebagai gurunya seperti Abu Bakar bin Abi Syaibah, Muhammad bin Abdullah
bin Numaayr, Hisyam bin Ammar, Ahmad bin Al Azhar, Basyar bin Adam serta para
pengikut Imam Malik dan Al Layss.
Karya utama
Ibnu majah dalam bidang hadits adalah Sunan Ibnu Majah yang dikenal sebagai
salah satu dari enam kitab kumpulan hadits yang terkenal dengan julukan Al
Kutub As Sittah (kitab yang enam). Lima kitab hadits yang lain dari kumpulan
tersebut adalah Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At
Tirmidzi dan Sunan An Nasa’i (disebut dengan Sunan, karena
kitab ini mengandung ahadits yang menyinggung masalah duniawi/mu’amalah).
Ibnu Majah
wafat di tempat kelahirannya Qazwin hari Selasa, tanggal 20 Ramadhan 273 H/18
Pebruari 887 M dalam usia 64 tahun.
7. IMAM AHMAD (164-241 H/ 780-855 M)
Nama
lengkapnya adalah Abu Abdillah bin Muhammad bin Hanbal Al Marwazy. Dia adalah
ulama hadits terkenal kelahiran Baghdad. Dia dilahirkan pada bulan Rabiul Awal,
tahun 164 H/780 M. Beliau terkenal sebagai salah seorang pendiri madzhab yang
dikenal dengan nama Hanabilah (Hanbaly). Beliau mulai mencari hadits sejak
berumur 16 tahun hingga merantau ke kota-kota di Timur Tengah. Dari perantauan
inilah, beliau mendapatkan guru-guru kenamaan, antara lain: Sufyan bin
‘Uyainah, Ibrahim bin Sa’ad, Yahya bin Qaththan. Dan beliau adalah salah
seorang murid Imam As Syafi’i yang paling setia.
Dia merupakan
seorang ahli hadits yang diakui kewara’an dan kezuhudannya. Menurut Abu Zur’ah,
beliau mempunyai tulisan sebanyak 12 macam yang dikuasai di luar kepala. Beliau
juga mempunyai hafalan matan hadits sebanyak 1.000.000 buah. Karya beliau yang
sangat gemilang adalah Musnadul Kabir. Kitab ini berisikan 40.000 buah hadits
yang 10.000 di antaranya merupakan hadits ulangan.Karya beliau yang paling
utama adalah Musnad Ahmad yang tersusun dari 30.000 ahadits dalam 24 juz.
Beliau pulang
ke rahmatullah pada hari Jumat Rabiul Awal, 241 H/855 M di Baghdad dan
dikebumikan di Marwaz yang mana jenazahnya diantar oleh 800.000 orang laki-laki
dan 60.000 orang perempuan.
Semoga
artikel ini bermanfaat, amal dan ibadah bagi penulis dan semoga Allah selalu
memberi kita rahmat dan karuniaNya. Amin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AHA..